Gen Z: Mengganti "Googling" dengan TikTok dan ChatGPT dalam Mencari Informasi

Generasi Z adalah generasi yang tumbuh dengan internet di ujung jari mereka. Mereka tidak pernah mengenal dunia tanpa akses digital, dan hal ini mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan informasi. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang mengandalkan mesin pencari seperti Google, Gen Z semakin sering beralih ke platform seperti TikTok dan ChatGPT untuk mencari informasi.

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, adalah generasi yang tumbuh dengan internet di ujung jari mereka. Mereka tidak pernah mengenal dunia tanpa akses digital, dan ini membentuk cara mereka berinteraksi dengan informasi. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang mengandalkan mesin pencari seperti Google, Gen Z semakin beralih ke platform seperti TikTok dan ChatGPT untuk mencari informasi. Artikel ini akan membahas perjalanan pencarian informasi oleh Gen Z, mengapa mereka lebih memilih platform baru ini, serta dampaknya terhadap masa depan mesin pencari tradisional.

Otomatisasi bisnis sekarang!

Perubahan Preferensi: Dari Google ke TikTok dan ChatGPT

Google telah lama mendominasi sebagai mesin pencari utama di internet. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Gen Z mulai mencari informasi dengan cara yang berbeda. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Google sendiri, sekitar 40% dari pengguna Gen Z lebih memilih menggunakan TikTok atau Instagram daripada Google ketika mencari tempat untuk makan siang. Fenomena ini menunjukkan bahwa kebiasaan pencarian informasi telah berubah secara signifikan di kalangan generasi muda.

Salah satu alasan utama peralihan ini adalah sifat konten di TikTok yang sangat visual dan interaktif. TikTok memungkinkan pengguna untuk menemukan informasi melalui video singkat yang menarik dan langsung ke inti. Sebagai contoh, jika seorang pengguna mencari resep masakan, mereka bisa langsung melihat bagaimana makanan tersebut dibuat, lengkap dengan langkah-langkah visual yang mudah diikuti. Ini memberikan pengalaman yang lebih nyata dan memuaskan dibandingkan dengan membaca artikel teks panjang.

Lebih lanjut, algoritma TikTok yang sangat personal menambah daya tarik platform ini. Algoritma ini mampu memahami preferensi pengguna dan menyajikan konten yang paling relevan dengan minat mereka. Hal ini membuat pencarian informasi di TikTok menjadi lebih efisien dan menyenangkan, karena pengguna tidak perlu mencari terlalu lama untuk menemukan apa yang mereka butuhkan. ​

Statistik: Penggunaan TikTok dan ChatGPT untuk Pencarian Informasi

Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan TikTok dan ChatGPT sebagai alat pencari informasi di kalangan Gen Z. Sebuah survei yang dilakukan oleh Adobe menemukan bahwa 64% dari Gen Z menggunakan TikTok sebagai mesin pencari utama mereka, sementara 49% dari milenial juga mulai beralih ke platform ini. Ini berarti lebih dari setengah Gen Z sekarang lebih mengandalkan TikTok daripada Google untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. ​

Tidak hanya itu, ChatGPT, alat AI berbasis teks yang dikembangkan oleh OpenAI, juga semakin populer di kalangan Gen Z. Lebih dari 10% pengguna Gen Z menggunakan ChatGPT untuk mencari informasi, terutama dalam konteks pendidikan dan tugas sekolah. Ini menunjukkan bahwa Gen Z tidak hanya menginginkan informasi yang visual, tetapi juga interaksi yang lebih personal dan spesifik yang ditawarkan oleh AI seperti ChatGPT.

Mengapa TikTok dan ChatGPT Begitu Populer?

Ada beberapa faktor yang membuat TikTok dan ChatGPT lebih disukai oleh Gen Z dibandingkan dengan mesin pencari tradisional seperti Google. Pertama, TikTok menawarkan konten dalam format video pendek yang mudah dicerna. Video ini sering kali tidak lebih dari 60 detik, tetapi mampu memberikan informasi yang lengkap dan menarik. Bagi Gen Z yang tumbuh dengan media sosial dan terbiasa dengan konsumsi informasi yang cepat, format ini sangat ideal. ​

Kedua, TikTok memberikan rasa keaslian yang lebih besar dibandingkan dengan hasil pencarian Google. Banyak pengguna TikTok merasa bahwa video ulasan atau tutorial di platform ini lebih jujur dan tidak terlalu dipengaruhi oleh iklan atau kepentingan komersial. Mereka dapat melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana sebuah produk atau layanan digunakan, yang memberikan mereka keyakinan lebih besar dalam keputusan mereka. ​

Ketiga, ChatGPT menawarkan interaksi yang lebih mendalam dan personal. Pengguna dapat mengajukan pertanyaan spesifik dan mendapatkan jawaban yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Ini berbeda dengan Google yang sering kali memberikan daftar panjang tautan yang harus dibuka satu per satu. Dalam konteks pendidikan, misalnya, ChatGPT memungkinkan siswa untuk mendapatkan penjelasan rinci dan mendalam tentang topik tertentu, yang membantu mereka memahami materi dengan lebih baik. ​

Dapatkan sekarang!


Tantangan dan Kekhawatiran

Meskipun TikTok dan ChatGPT menawarkan banyak keuntungan, ada juga beberapa tantangan dan kekhawatiran terkait dengan penggunaan platform ini untuk pencarian informasi. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah mengenai keandalan informasi yang ditemukan di TikTok. Karena siapa saja bisa membuat konten di platform ini, tidak selalu ada jaminan bahwa informasi yang disajikan akurat atau bebas dari bias. Beberapa pengguna TikTok mungkin tidak memiliki keahlian yang diperlukan untuk memberikan informasi yang tepat, yang dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan. ​

Selain itu, algoritma TikTok yang sangat personal juga dapat menjadi pedang bermata dua. Meskipun algoritma ini membantu menyajikan konten yang relevan dengan minat pengguna, hal ini juga dapat menyebabkan filter bubble, di mana pengguna hanya terpapar pada pandangan dan informasi yang sudah sesuai dengan preferensi mereka. Ini dapat membatasi perspektif mereka dan mengurangi kesempatan untuk menemukan informasi baru atau berbeda yang mungkin penting bagi pemahaman mereka tentang dunia. ​

Sementara itu, ChatGPT juga menghadapi tantangan dalam hal keakuratan informasi. Meskipun AI ini dapat memberikan jawaban yang mendetail, ada risiko bahwa informasi yang disajikan tidak selalu akurat atau terkini. ChatGPT mengandalkan data yang ada di internet, dan jika data tersebut salah atau kadaluwarsa, maka jawaban yang diberikan juga akan terpengaruh. Ini merupakan tantangan besar yang harus dihadapi oleh pengembang AI dalam memastikan bahwa alat ini tetap menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya.

Masa Depan Pencarian Informasi

Perubahan dalam kebiasaan pencarian informasi Gen Z memberikan gambaran tentang masa depan mesin pencari. Google, yang telah lama mendominasi pasar, kini menghadapi tantangan dari platform baru yang menawarkan cara pencarian yang lebih visual, interaktif, dan personal. Untuk tetap relevan, Google harus terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan preferensi pengguna yang semakin berubah.

Salah satu cara Google mencoba untuk beradaptasi adalah dengan memperkenalkan fitur-fitur baru yang lebih visual dan interaktif, seperti pencarian berbasis gambar dan video. Selain itu, Google juga mulai mengintegrasikan teknologi AI untuk memberikan jawaban yang lebih spesifik dan personal, mirip dengan yang ditawarkan oleh ChatGPT. Ini adalah langkah penting bagi Google untuk tetap kompetitif di era di mana Gen Z lebih memilih cara pencarian yang berbeda. ​

Bagi pelaku bisnis dan pemasar, tren ini menunjukkan pentingnya untuk hadir di platform seperti TikTok dan memanfaatkan AI seperti ChatGPT untuk menjangkau audiens Gen Z. Dengan memahami bagaimana Gen Z mencari dan mengonsumsi informasi, mereka dapat menciptakan strategi yang lebih efektif untuk menarik perhatian dan membangun koneksi yang lebih kuat dengan generasi ini.

Kesimpulan

Di era digital yang semakin berkembang, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan adalah kunci. Gen Z, dengan kebiasaan pencarian mereka yang baru, menunjukkan bahwa masa depan pencarian informasi akan lebih interaktif, personal, dan visual. Perubahan ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai masyarakat berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Google mungkin masih menjadi raksasa dalam dunia pencarian, tetapi TikTok dan ChatGPT menunjukkan bahwa raksasa tersebut mungkin perlu mengubah cara kerjanya untuk tetap relevan di masa depan.

Generasi muda telah menunjukkan bahwa mereka menginginkan lebih dari sekedar teks; mereka mencari pengalaman pencarian yang kaya secara visual dan interaktif yang sesuai dengan cara mereka berinteraksi dengan dunia. Sebagai pelaku industri atau pendidik, memahami pergeseran ini dan meresponsnya dengan tepat akan menjadi kunci untuk tetap relevan dan sukses di era baru pencarian informasi ini.

Hubungi kami sekarang!

di dalam News Update